Senin, 06 Mei 2013

PAWANG SETAN

Tampak seorang yang berjenggot putih dengan lihai dan tanpa rasa takut sedikitpun yang memancar pada raut mukanya memainkan seekor ular yang dikenal buas dan berbisa yakni ular kobra, ular tersebut dipegangnya bahkan dililitkan pada lehernya serta diciumnya wajah dari ular tersebut. Sehingga saya yang kebetulan lewat dan menyaksikannya bergumam,” hebat juga orang itu”, mampu bersahabat dengan seekor ular yang ganas tersebut. Seorang sahabat yang kebetulan bersama saya mengatakan bahwa orang tersebut pernah di patuk ular tersebut dan hampir meninggal, namun beliau tidak jera dengan aksinya tersebut karena dalam  pikirannya ular tersebut mampu mendatangkan uang baginya. Dia pun tak segan-segan memenuhi keinginan si ular demi ular tersebut takluk dan patuh pada perintah si empunya.
                Sesampai di rumah, saya masih penasaran dengan adegan orang tadi, bagaimana dia bisa seramah itu dan dekat sekali dengan hewan melata itu. Dan orang tersebut yang dikenal orang sebagai pawang ular ternyata sangat pandai dalam mencuri hati si ular dan memperlakukannya dengan sangat santun sehingga hewan tersebut pun takluk pada si pawang. Kemudian timbul pertanyaan dalam diri saya. Kalau ada pawang ular, apa ada juga ya kira-kira pawang setan?, karena setan sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang ghaib tersebut lebih berbahaya dan berbisa dari pada ular kobra, dan andaikan ada pawang setan tentu setan-setan yang ada di dunia ini akan takut padanya, karena setelah mereka ditaklukkan dengan mudah pula untuk dibunuh.
                Namun sayang, setan dan ular berbeda dimensi dan bentuk, bahkan bahan pembuatannya pun berbeda. Dalam Al-Qur’an dijelaskan bahwa setan terbuat dari api dan ular terbuat dari tanah. Sehingga dalam menangkapnya pun berbeda cara, bila tanah mudah sekali bila kita genggang namun berbeda lagi bila kita menggenggam api, tentu kita akan kesulitan bahkan akan tersakiti. Dan saya berfikir bila ada pawang ular sudah barang tentu ada pawang setan dan bagaimana cara menggenggam setan yang terbuat dari api ternyata ada caranya sendiri.
                Iseng saya mencari jawaban tersebut pada kitab suci petunjuk umat manusia yakni Al-Qur’an ternyata banyak sekali data dan informasi yang kita dapat untuk bisa menggenggam, mengusir, bahkan membikin takluk si setan. Dijelaskan bahwa hanya dengan berdzikir kepada Allah lah setan akan takluk. Sama seperti bila memainkan ular, bila kita memainkan setan, dia pun akan menggigit kita namun bila setan tersebut kita penuhi apa yang dimau dan memanjakannya maka setan akan patuh pada kita dan mampu mendatangkan uang dengan berbagai cara, seperti sulap, aksi kebal, maupun penglaris bila berdagang.
                Untuk menjadi pawang setan sangatlah mudah sekali, setan sangat senang sekali dengan hal-hal yang tidak baik, jadi bila ingin menjadi pawang setan cukup dengan berbuat yang tidak baik maka setan akan mendatangi kita dengan menawarkan kejelekan dan ditampakkan menjadi baik seperti membunuh, mencopet, dalam rangka mendapatkan harta yang banyak.
                Banyak sekali pawang-pawang setan di Negara ini, namun sayang mereka terlalu sering dipatuk oleh setan tersebut dan lupa akan jati diri mereka sebagai pawang setan sehingga terbalik setan lah yang menjadi pawang manusia. Setan yang telah mampu menjadikan dirinya sebagai pawang manusia tidak akan rela bila manusia tersebut tahu bahwa sebenarnya manusia itu telah dijinakkan oleh setan dan disetir  oleh setan untuk berbuat yang jelek namun tampak baik dihadapan manusia tersebut.
                Pertanyaannya adalah bagaimana kita mengetahui kalau setan telah menjinakkan manusia dan menjadi pawangnya?, contoh-contoh yang dapat dikemukakan dan sedang dalam sorotan publik sekarang adalah kasus Nazarudin, Melinda Dee, dan kasus lainnya dinegeri ini. Ternyata mereka semua telah dijadikan setan sebagai ular untuk mencari uang sebanyak mungkin lewat aksi pertunjukkan mengutil uang Negara dan dengan lihai tidak diketahui oleh orang lain, namun justru mempesona dan menyilaukan yang menyaksikan pertunjukan tersebut dan berlomba-lomba untuk memujinya.
                Untuk itu sangat disayangkan sekali, manusia sebagai penduduk asli bumi ini, ternyata tak mampu menjadi pawang bagi dirinya sendiri maupun bagi makhluk lain yang ada di tempat tinggalnya, bahkan mereka semua dijadikan teman oleh setan dan menjadi alat pencari uang layaknya pawang ular.
Sudah saatnyalah kita semua menyadari bahwa setan telah berhasil menjadikan dirinya sebagai pawang atas kita umat manusia, dan cara yang terbaik untuk bisa kembali menjadimanusia sesungguhnya adalah selalu ingat kepada Tuhan dan merenungkan kembali apakah yang kita lakukan telah sesuai dengan perintah Tuhan ataukah petunjuk setan sebagai pawang kita.
               


20 sept 2011  Hasan albana S.Pd

Tidak ada komentar:

Posting Komentar