Tampak seorang yang berjenggot putih dengan lihai dan
tanpa rasa takut sedikitpun yang memancar pada raut mukanya memainkan seekor
ular yang dikenal buas dan berbisa yakni ular kobra, ular tersebut dipegangnya bahkan
dililitkan pada lehernya serta diciumnya wajah dari ular tersebut. Sehingga
saya yang kebetulan lewat dan menyaksikannya bergumam,” hebat juga orang itu”,
mampu bersahabat dengan seekor ular yang ganas tersebut. Seorang sahabat yang
kebetulan bersama saya mengatakan bahwa orang tersebut pernah di patuk ular
tersebut dan hampir meninggal, namun beliau tidak jera dengan aksinya tersebut
karena dalam pikirannya ular tersebut
mampu mendatangkan uang baginya. Dia pun tak segan-segan memenuhi keinginan si
ular demi ular tersebut takluk dan patuh pada perintah si empunya.
Sesampai di
rumah, saya masih penasaran dengan adegan orang tadi, bagaimana dia bisa
seramah itu dan dekat sekali dengan hewan melata itu. Dan orang tersebut yang
dikenal orang sebagai pawang ular ternyata sangat pandai dalam mencuri hati si
ular dan memperlakukannya dengan sangat santun sehingga hewan tersebut pun
takluk pada si pawang. Kemudian timbul pertanyaan dalam diri saya. Kalau ada
pawang ular, apa ada juga ya kira-kira pawang setan?, karena setan sebagai
makhluk ciptaan Tuhan yang ghaib tersebut lebih berbahaya dan berbisa dari pada
ular kobra, dan andaikan ada pawang setan tentu setan-setan yang ada di dunia
ini akan takut padanya, karena setelah mereka ditaklukkan dengan mudah pula
untuk dibunuh.
Namun sayang,
setan dan ular berbeda dimensi dan bentuk, bahkan bahan pembuatannya pun
berbeda. Dalam Al-Qur’an dijelaskan bahwa setan terbuat dari api dan ular
terbuat dari tanah. Sehingga dalam menangkapnya pun berbeda cara, bila tanah
mudah sekali bila kita genggang namun berbeda lagi bila kita menggenggam api,
tentu kita akan kesulitan bahkan akan tersakiti. Dan saya berfikir bila ada
pawang ular sudah barang tentu ada pawang setan dan bagaimana cara menggenggam
setan yang terbuat dari api ternyata ada caranya sendiri.
Iseng saya
mencari jawaban tersebut pada kitab suci petunjuk umat manusia yakni Al-Qur’an
ternyata banyak sekali data dan informasi yang kita dapat untuk bisa
menggenggam, mengusir, bahkan membikin takluk si setan. Dijelaskan bahwa hanya
dengan berdzikir kepada Allah lah setan akan takluk. Sama seperti bila
memainkan ular, bila kita memainkan setan, dia pun akan menggigit kita namun
bila setan tersebut kita penuhi apa yang dimau dan memanjakannya maka setan
akan patuh pada kita dan mampu mendatangkan uang dengan berbagai cara, seperti
sulap, aksi kebal, maupun penglaris bila berdagang.
Untuk menjadi
pawang setan sangatlah mudah sekali, setan sangat senang sekali dengan hal-hal
yang tidak baik, jadi bila ingin menjadi pawang setan cukup dengan berbuat yang
tidak baik maka setan akan mendatangi kita dengan menawarkan kejelekan dan
ditampakkan menjadi baik seperti membunuh, mencopet, dalam rangka mendapatkan
harta yang banyak.
Banyak sekali
pawang-pawang setan di Negara ini, namun sayang mereka terlalu sering dipatuk
oleh setan tersebut dan lupa akan jati diri mereka sebagai pawang setan
sehingga terbalik setan lah yang menjadi pawang manusia. Setan yang telah mampu
menjadikan dirinya sebagai pawang manusia tidak akan rela bila manusia tersebut
tahu bahwa sebenarnya manusia itu telah dijinakkan oleh setan dan disetir oleh setan untuk berbuat yang jelek namun
tampak baik dihadapan manusia tersebut.
Pertanyaannya
adalah bagaimana kita mengetahui kalau setan telah menjinakkan manusia dan
menjadi pawangnya?, contoh-contoh yang dapat dikemukakan dan sedang dalam
sorotan publik sekarang adalah kasus Nazarudin, Melinda Dee, dan kasus lainnya
dinegeri ini. Ternyata mereka semua telah dijadikan setan sebagai ular untuk
mencari uang sebanyak mungkin lewat aksi pertunjukkan mengutil uang Negara dan
dengan lihai tidak diketahui oleh orang lain, namun justru mempesona dan
menyilaukan yang menyaksikan pertunjukan tersebut dan berlomba-lomba untuk
memujinya.
Untuk itu
sangat disayangkan sekali, manusia sebagai penduduk asli bumi ini, ternyata tak
mampu menjadi pawang bagi dirinya sendiri maupun bagi makhluk lain yang ada di
tempat tinggalnya, bahkan mereka semua dijadikan teman oleh setan dan menjadi
alat pencari uang layaknya pawang ular.
Sudah saatnyalah kita semua menyadari bahwa setan telah
berhasil menjadikan dirinya sebagai pawang atas kita umat manusia, dan cara
yang terbaik untuk bisa kembali menjadimanusia sesungguhnya adalah selalu ingat
kepada Tuhan dan merenungkan kembali apakah yang kita lakukan telah sesuai
dengan perintah Tuhan ataukah petunjuk setan sebagai pawang kita.
20 sept 2011 Hasan
albana S.Pd
Tidak ada komentar:
Posting Komentar