Rabu, 22 Mei 2013

LIFE

Sebuah renungan yang amat berharga

Adalah seorang pemuda yang tengah berjalan-jalan di tepi hutan untuk mencari udara segar, ketika dia tengah berjalan tiba-tiba terdengarlah bunyi auman harimau….
Auuuuummmm!!!!!
            Seekor harimau yang sedang lapar dan mencari mangsa untuk mengisi perutnya. Dan tiba-tiba sudah berada dihadapan pemuda tadi, karena takut diapun berlari semampunya, harimau yang sedang lapar tentunya tidak begitu saja melepas mangsa empuk didepan matanya, harimau itu pun mengejar pemuda tadi semaksimal mungkin. Ditengah kepanikannya pemuda tadi masih sempat berdo’a agar diselamatkan dari terkaman harimau…..
Rupanya do’anya dikabulkan, dalam pelariannya dia melihat sebuah sumur tua… terlintas dibenaknya untuk masuk ke dalam sumur itu…karena harimau pasti tidak akan mengejarnya ikut masuk ke dalam sumur tersebut.
            Beruntungnya lagi ternyata sumur tersebut di tengahnya ada tali menjulur kebawah, jadi pemuda tadi tidak harus melompat yang mungkin saja bisa membuat kakinya patah karena dalamnya sumur tersebut. Tapi ternyata tali itu pendek dan takkan sanggup membantu dia sampai ke dasar sumur, ketika tengah bergelanyut dia menengadahkan mukanya keatas ternyata harimau tadi masih menunggunya di bibir sumur dan ketika dia menunduk ke bawah

terdengar suara kecipak air… setelah diamati ternyata ada 2 ekor buaya yang ganas yang berusaha menggapai badannya. Ya Allah, bagaimana ini? Diatas aku ditunggu harimau dibawah buaya siap menerkamku, ketika ida tengah berfikir bagaimana caranya keluar tiba-tiba dari pinggir sumur yang ada lubangnya keluarlah sesekor tikus putih…..ciiit…ciiit… yang naik meniti tali  pemuda tadi, balum hilang keterkejutannya dari lubang satunya lagi muncul sesekor tikus hitam yang melakukan hal sama seperti tikus putih menggerogoti tali yang dipakai pemuda untuk bergelanyut.
            Waduh… jika tali ini putus habislah riwayatku dimakan buaya…!!!! Cemas dia berfikir, jika aku naik ke atas….. sudah pasti harimau menerkamku,,, jika menunggu disisni lama-lama tali ini akan putus dan buaya dibawah siap menyongsongku. Saat itulah dia mendengar rombongan lebah yang sedang mengangkut madu untuk dibawa kesarang
Mereka,,,, dia mendongakkan wajahnya ke atas dan tiba-tiba jatuhlah setetes madu dari lebah itu yang langsung tertelan kemulut pemuda tadi. Spontan pemuda tadi berkata…….Subhanallah…. alangkah manisnya madu ini… baru sekali ini aku merasakan madi semanis ini dan selezat ini…!!!
Dia lupa akan ancaman buaya dan harimau tadi

Tahukah kamu inti dari cerita ini?
Pemuda tadi adalah kita semua.. harimau yang mengejar adalah maut kita, ajal memang selalu mengejar kita jadi ingatlah akan mati
Dua ekor buaya tadi adalah malaikat munkar dan nakir yang menunggu kita di alam kubur nantinya
Tali tempat pemuda bergelanyut adalah panjang umur kita… jika talinya panjang maka pendeklah umur kita jika talinya pendek maka panjanglah umur kita
Tikus putih dan tikus hitam adalah dunia kita siang dan malam yang senantiasa mengikis umur kita, diibaratkan di cerita itu tikus yang menggerogoti tali pemuda. Madu setetes adalah nikmat dunia yang hanya sebentar, bayangkan madu setetes tadi masuk ke mulut pemuda…. Sampai dia lupa akan ancaman harimau dan buaya.. begitulah kita, ketika kita menerima nikmat sedikit kita lupa kepada Allah SWT, ketika susah baru ingat kepada Allah Astaghfirullah…..
            Mudah-mudahan dengan kisah diatas dapat menjadi koreksi bagi kita semua dan bangkit lagi untuk mempertebal iman yang kian hari kian menipis bahkan mulai transparan

Selasa, 21 Mei 2013

PACARAN = ZINA ?

Berpacaran dalam kebiasaan remaja dan kaum muda adalah interaksi pria dan wanita yang saling mencintai secara psikologis. Interaksi tersebut bisa didominasi dengan berpegangan tangan, rayuan, penampilan yang menarik lawan jenisnya dan juga kerap dilakukan di tempat tersembunyi, jauh dari penglihatan dan pengetahuan orang lain. Sedangkan berpacaran atatu bercinta dalam terminologi kaum muda Barat dan Amerika adalah berhubungan seksual baik sejenis ataupun berlawanan jenis.
Jika kita mengambil pengertian pacaran dalam terminologi kaum muda secara umum maka kita dapati pacaran adalah pintu gerbang perzinahan, tidak sedikit pemuda dan pemudi yang berzina saat mereka berpacaran. Jika kita mengadopsi terminologi Barat maka pacaran adalah perzinahan itu sendiri. Oleh karenanya, terminologi apapun yang kita anut maka akan kita dapatkan pacaran sebagai perbuatan dosa yang sama beratnya dengan perzinahan. Sebagai pemuda-pemudi yang bermoral dan berpikir panjang ke depan kita tidak akan pernah berpacaran dan berzina. Pernikahan tidak pernah dilandasi dengan kemaksiatan yang akan menghancurkan hidup kita di dunia dan di akhirat. Wallahu’alam

Minggu, 19 Mei 2013

KEDALAMAN BERAGAMA

       Pada bulan maret 2009 saat itu Tim sepak bola kebanggaan kota Malang yakni Arema akan menjamu Tim Persipura dimana pada saat itu Persipura berada pada puncak klasemen dan Arema sendiri pada 11 klasemen sementara saat itu.
     Sebelum pertandingan, para wartawan menanyaka sebuah pertanyaan kepada Head Coach (kepala pelatih) Persipura yang pada saat itu adalah Jacksen F. Tiago. “Berapa target anda untuk memenangkan pertandingan nanti sore?”. Beliau menjawab “Saya akan mengintruksikan pada seluruh tim persipura untuk bermain semaksimal mungkin, dan mengenai hasil biarlah Tuhan yang menentukan yang terbaik buat tim kita.
     Dan pada saat pertandingan Persipura berhasil menekuk Tim tuan rumah yakni Arema 5 – 0 . dari sini dapat kita ambil hikmahnya yakni inilah yang dinamakan kedalaman beragama, dimana yang menerapkan justru saudara kita sendiri yakni Jackson F. Tiago yang notabene Nasrani. Dan bagaimana dengan kita umat muslim?

PESAN Aa’ GyM

 
Aa’ Gym mengajukan konsep pendidikan bagi generasi muda kita untuk masa depannya dengan 3 prinsip manajemen qolbu sbb:
  1. Mulailah dari diri sendiri
Apa pun yang kita sampaikan kepada orang lain akan berhasil jika kita sudah mengamalkannya dan antara ucapan dengan perbuatan harus sama, karena itu kita harus mulai membersihkan hati masing-masing dari penyakit rohani/ hati. Seperti dengki, hasud, dan sejenisnya. Kemudian berusaha beramal baik dengan sesame manusia secara tulus ikhlas
  1. Mulailah dari yang kecil
Karya yang besar, prestasi yang membanggakan, akhlak yang mulia dan perbuatan-perbuatan baik lainnya biasanya dilakukan dari yang kecil, dari yang sederhana, dari yang ringan, dan seterusnya. Misalnya, para pendidik/ orang tua memulai berbicara yang santun kepada anak-anaknya sehingga timbal baliknya pasti anak akan berbicara santun kepada kita
  1. Mulailah dari saat ini
Selalu menunda-nunda adalah hal yang sangat tidak pantas untuk dipelihara karena dengan menunda pekerjaan ataupun hal yang sebaiknya dikerjakan tetapi ditunda maka akan mengahambat semua hal, Allah juga menyerukan pada kita bahwa kerjakanlah pekerjaan selanjutnya bila yang satu sudah selesai, akan tetapi bila kita menunda otomatis pekerjaan yang seharusnya selesai akan terhambat. Sangat tepat kiranya kita untuk memulai dari saat ini untuk tidak menunda-nunda berbagai hal

Jika kita sudah dapat mengelola hati kita secara baik sehingga sehat, terhindar dari penyakit rokhani, kemudian memadukan dengan 3(tiga) prinsip manajemen qalbu tersebut maka hidup ini akan senang, indah, damai dan bahagia. Karena visi kita hidup ini ingin bertemu dengan Allah dalam kondisi khusnul khotimah, dan misi kita untuk beribadah dalam arti luas dan ingin mendapat ridho Allah serta rahmatan lil’alamin (membawa rahmat bagi alam semesta)
 

Sabtu, 18 Mei 2013

CITA-CITAMU?

Bercita-cita adalah berani berfikir pada saat sekarang tentang nasib kita di masa yang akan datang. Apa saja yang kita pikirkan akan menjadi kenyataan dimasa yang akan datang, kalau itu kita katakan dengan penuh kesungguhan dan dilakukan berulang-ulang. Bercita-cita adalah sebuah instalasi program ke dalam otak tentang apa yang akan kita capai di masa yang akan datang. Sekali lagi cerita tentang sebuah taksi. Kali ini penumpangny adalah seorang ibu setengah baya. Setelah duduk di kursi belakang, serta merta sang supir bertanya kepada penumpangnya, “Ibu mau kemana?”. Penumpang itu menjawab, “Enggak tau”. Si supir mengulang pertanyaannya dengan nada lebih dikeraskan, barangkali si Ibu tadi agak kurang baik pendengarannya, “Maaf, Ibu minta diantar kemana?” penumpangnya tetap menjawab dengan datar,”Enggak tau!”. Kalau anda jadi supir taksi, kira-kira penumpang antik tadi mau anda antar kemana? Anda tentu akan mengatakan pada ibu itu, “kalau ibu tidak tahu akan pergi kemana, bagaimana saya tahu harus mengantarkan ibu kemana?”. Jika kita tidak mengetahui apa yang akan kita capai, bagaimana mungkin kita bisa mendapatkannya. Mikir punya uang 1 Milyar saja tidak pernah, bagaimana mungkin kita mendapatkannya.           
            Napoleon Hill mengatakan bahwa cita-cita adalah bentuk akhir dari seluruh rencana kita. Tuhan sendiri tidak akan berkenan untuk mengubah nasib hambanya, kalau hambanya itu sendiri tidak akan mengubahnya. Mantan Presiden Ford pernah mengatakan “Apa yang anda pikirkan akan menjadi kenyataan, baik berfikir bisa atau tidak bisa. Oleh karena itu, berfikirlah menjadi juara, anda akan menjadi juara.
            Bayangkan bila zaman dahulu tidak ada orang yang berani berfikir tentang energi listrik, seperti Thomas Alfa Edison, mungkin sampai saat ini kita masih menggunakan obor.
            Namun sekali waktu tanyakan kepada anak anda, boleh juga kepada teman-taman sekolahnya, “Dua puluh tahun lagi kalian ingin jadi apa? “bisa jadi jawabannya akan sangat beragam, namun sebagian besar akan kebingungan menjawab. Ibaratnya jika mereka dilepas ke tengah lapangan di pusat kota kemudian diperintahkan untuk pergi kemana saja bisa dipastikan mereka akan kebingungan. Hendak pergi ke arah barat, timur, utara ada pula yang hanya berputar-putar tanpa tahu tujuannya/. Bahkan ada seorang anak kelas 2 SD ketika ditanya apa cita-citanya, ia menjawb, “Saya pengen menjadi tukang parkir” (?!) anda tidak usah heran, karena dalam persepsi anak, tukang parkir itu pekerjaan yang paling enak, tinggal nongkrong, teriak, “kanan-kiri, stop!, balas!. Terus terima duit
            Nah kita harus memahamkan kepada anak dengan bahasa yang mudah dimengerti (contoh seperti cerita ibu naik taksi tadi) bahwa cita-cita it sangat diperlukan untuk menentukan kemana arah yang hendak dituju dalam hidup ini