Antrian panjang sudah tampak hingga mencapai pintu luar, meskipun di atas
meja terpampang tulisan “tutup”, namun puluhan orang nampak antusias menunggu
tulisan tersebut disingkirkan dan menandakan bahwa aktivitas dikantor tersebut
dimulai. Nampak pula angka dalam kertas kecil berikut stempel disebelahnya
yakni “58”, yang menandakan bahwa nomor antrianku adalah 58 dan harus menunggu
57 orang didepanku dipanggil satu per satu nantinya oleh petugas, bergegas
kuraih nomor tersebut sebelum didahului oleh orang lain.
Tentu anda warga kota Malang sudah
sedikit bisa menebak dimana kejadian tersebut berlangsung. Ya..., itu adalah pemandangan membayar pajak
kendaraan bermotor di Samsat Corner tepatnya yang ada di pusat perbelanjaan
yang paling besar di kota Malang, MOG.
Orang barat sering bilang “two thumbs up” yang kurang lebih arti bebasnya
adalah dua jempol diacungkan, bahwasanya dua jempol tersebut menandakan bahwa
orang yang memberikannya sangat hormat dan salut kepada orang yang diberinya,
seperti pemandangan di MOG tersebut, ungkapan orang barat tersebut sedikit
layak diberikan bagi masyarakat kota Malang, karena kesadaran mereka membayar
pajak khususnya pajak kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat
sangat tinggi antusiasnya. Ini dapat dilihat dari antrian panjang berjubel
serta meluber dan mereka rela mengorbankan waktu yang minimal 1 jam diperlukan
untuk sampai pada antrian ke-58, karena pada saat itu adalah 1 maret 2013 hari
jum’at pagi pukul 10.00 WIB dan tepat pukul 11.00 petugas bank yang bekerjasama
dengan pihak Samsat memanggil namaku untuk memberitahu nominal uang yang harus
saya bayarkan untuk pajak kendaraan roda dua milikku dimana sebelumnya berkas
berupa STNK asli dan KTP asli saya berikan kepada polisi wanita yang nampak
cantik dan melayani dengan sangat sopan duduk persis disebelah petugas bank
tersebut untuk meng-input dan
mengesahkan data kendaraanku.
Sebelum saya bayarkan sejumlah
uang kepada pihak bank, seorang dengan penampilan rapi menyerobot pada
kerumunan antrian panjang, dan semua orang menoleh ke arah orang tersebut
seraya bergumam dalam hati, siapa gerangan orang tersebut?, pertanyaan tersebut
terjawab setelah keluar kata-kata dari mulut beliau yakni, “mbak bukanya jam
berapa ya?, terus tutupnya juga jam berapa?,. ya, dia adalah orang indonesia,
dan sangat jelas dia adalah orang indonesia yang budaya membacanya rendah
sekali, meskipun berpenampilan nyentrik
dengan setelan baju rapi serta memakai jas plus
kaca mata tergantung di baju tepat dibawah dagunya, namun sangat sayang
sekali, penilaian orang disekitar antrian tersebut banyak yang mengatakan bahwa
dia orang yang payah dalam hal membaca, kalah dengan anak TK yang ada tepat
dibelakang dan dengan hebatnya menyebutkan kata perlahan lahan yang terpampang
didepan pintu masuk Samsat Corner,.
Tulisan yang lumayan besar dan
tersebar pada tiga titik tersebut dibaca perlahan-lahan oleh anak TK tersebut
seraya memecahkan keheningan suasana mengantri pada kantor yang berukuran +4x5
m lantai 2 MOG. “Sya-rat mem-ba-yar pa-jak ken-da-ra-an, sa-tu STNK
as-li, du-a KTP as-li”, anak TK tersebut membaca sambil mendongakkan kepalanya
dengan dibimbing ibu setengah baya yang memegangi tangannya.
Ternyata, cukup dengan membawa
STNK asli dan KTP asli pemilik kendaraan sudah bisa membayar pajak kendaraan di
tengah pusat perbelanjaan kota Malang, hari senin sampai sabtu kantor tersebut
akan buka mulai pukul 10.00 – 14.00, istirahat 14.00-16.00 dan buka kembali
pukul 16.00 – 20.00. khusus akhir bulan kantor sudah tutup pukul 12.00, juga
bisa bagi anda yang berasal dari luar kota malang, akan dilayani khusus pada
hari sabtu pukul 10.00-12.00 dengan syarat administrasi yang sama.
Pihak kepolisian memang sengaja memanjakan warga masyarakat khususnya
warga malang dengan harapan seluruh masyarakat menjadi sadar pajak serta ikut
membangun kota melalui membayar pajak. Saya selaku warga wajib pajak juga ingin
supaya pajak yang terkumpul tersebut menjadi manfaat dan berkah serta pemanfaatannya
berguna bagi warga dan bisa dipertanggunjawabkan baik kepada warga masyarakat
maupun kepada Tuhan YME.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar