Minggu, 28 April 2013

"PAJAK 58"

 
Antrian panjang sudah tampak hingga mencapai pintu luar, meskipun di atas meja terpampang tulisan “tutup”, namun puluhan orang nampak antusias menunggu tulisan tersebut disingkirkan dan menandakan bahwa aktivitas dikantor tersebut dimulai. Nampak pula angka dalam kertas kecil berikut stempel disebelahnya yakni “58”, yang menandakan bahwa nomor antrianku adalah 58 dan harus menunggu 57 orang didepanku dipanggil satu per satu nantinya oleh petugas, bergegas kuraih nomor tersebut sebelum didahului oleh orang lain.
                Tentu anda warga kota Malang sudah sedikit bisa menebak dimana kejadian tersebut berlangsung.  Ya..., itu adalah pemandangan membayar pajak kendaraan bermotor di Samsat Corner tepatnya yang ada di pusat perbelanjaan yang paling besar di kota Malang, MOG.
Orang barat sering bilang “two thumbs up” yang kurang lebih arti bebasnya adalah dua jempol diacungkan, bahwasanya dua jempol tersebut menandakan bahwa orang yang memberikannya sangat hormat dan salut kepada orang yang diberinya, seperti pemandangan di MOG tersebut, ungkapan orang barat tersebut sedikit layak diberikan bagi masyarakat kota Malang, karena kesadaran mereka membayar pajak khususnya pajak kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat sangat tinggi antusiasnya. Ini dapat dilihat dari antrian panjang berjubel serta meluber dan mereka rela mengorbankan waktu yang minimal 1 jam diperlukan untuk sampai pada antrian ke-58, karena pada saat itu adalah 1 maret 2013 hari jum’at pagi pukul 10.00 WIB dan tepat pukul 11.00 petugas bank yang bekerjasama dengan pihak Samsat memanggil namaku untuk memberitahu nominal uang yang harus saya bayarkan untuk pajak kendaraan roda dua milikku dimana sebelumnya berkas berupa STNK asli dan KTP asli saya berikan kepada polisi wanita yang nampak cantik dan melayani dengan sangat sopan duduk persis disebelah petugas bank tersebut untuk meng-input dan mengesahkan data kendaraanku.
                Sebelum saya bayarkan sejumlah uang kepada pihak bank, seorang dengan penampilan rapi menyerobot pada kerumunan antrian panjang, dan semua orang menoleh ke arah orang tersebut seraya bergumam dalam hati, siapa gerangan orang tersebut?, pertanyaan tersebut terjawab setelah keluar kata-kata dari mulut beliau yakni, “mbak bukanya jam berapa ya?, terus tutupnya juga jam berapa?,. ya, dia adalah orang indonesia, dan sangat jelas dia adalah orang indonesia yang budaya membacanya rendah sekali, meskipun berpenampilan nyentrik dengan setelan baju rapi serta memakai jas plus kaca mata tergantung di baju tepat dibawah dagunya, namun sangat sayang sekali, penilaian orang disekitar antrian tersebut banyak yang mengatakan bahwa dia orang yang payah dalam hal membaca, kalah dengan anak TK yang ada tepat dibelakang dan dengan hebatnya menyebutkan kata perlahan lahan yang terpampang didepan pintu masuk Samsat Corner,.
                Tulisan yang lumayan besar dan tersebar pada tiga titik tersebut dibaca perlahan-lahan oleh anak TK tersebut seraya memecahkan keheningan suasana mengantri pada kantor yang berukuran +4x5 m lantai 2 MOG. “Sya-rat mem-ba-yar pa-jak ken-da-ra-an, sa-tu STNK as-li, du-a KTP as-li”, anak TK tersebut membaca sambil mendongakkan kepalanya dengan dibimbing ibu setengah baya yang memegangi tangannya.
                Ternyata, cukup dengan membawa STNK asli dan KTP asli pemilik kendaraan sudah bisa membayar pajak kendaraan di tengah pusat perbelanjaan kota Malang, hari senin sampai sabtu kantor tersebut akan buka mulai pukul 10.00 – 14.00, istirahat 14.00-16.00 dan buka kembali pukul 16.00 – 20.00. khusus akhir bulan kantor sudah tutup pukul 12.00, juga bisa bagi anda yang berasal dari luar kota malang, akan dilayani khusus pada hari sabtu pukul 10.00-12.00 dengan syarat administrasi yang sama.
Pihak kepolisian memang sengaja memanjakan warga masyarakat khususnya warga malang dengan harapan seluruh masyarakat menjadi sadar pajak serta ikut membangun kota melalui membayar pajak. Saya selaku warga wajib pajak juga ingin supaya pajak yang terkumpul tersebut menjadi manfaat dan berkah serta pemanfaatannya berguna bagi warga dan bisa dipertanggunjawabkan baik kepada warga masyarakat maupun kepada Tuhan YME.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar