Miskin Berani Bercita-Cita
Bercita-cita adalah
berani berfikir pada saat sekarang tentang nasib kita di masa yang akan datang.
Apa saja yang kita pikirkan bila kita katakan dengan penuh kesungguhan dan
dilakukan berulang-ulang akan menjadi kenyataan dimasa yang akan datang,
Bercita-cita adalah sebuah instalasi program ke dalam otak tentang apa yang
akan kita capai di masa yang akan datang.
Cita-cita
adalah bentuk akhir dari seluruh rencana kita. Tuhan sendiri tidak akan
berkenan untuk mengubah nasib hambanya, kalau hamba itu tidak merubahnya
sendiri. Apa yang anda
pikirkan akan menjadi kenyataan, baik berpikir bisa atau tidak bisa. Oleh karena
itu berpikirlah menjadi bisa, anda akan menjadi bisa. Bayangkan bila pada zaman
dahulu tidak ada orang yang berani berpikir tentang energi listrik seperti
Thomas Alfa Edison, mungkin sampai sekarang kita masih memakai obor. Bagaimana
seandainya di Indonesia dulu tidak ada yang bermimpi ingin mempersatukan
Nusantara seperti Gajah Mada?
Mengutip
cerita yang disampaikan Ainun Najib bahwasanya terdapat penumpang seorang
wanita setengah baya. Setelah duduk di samping supir, serta merta sang supir
bertanya kepadanya, “ibu turun di mana?” penumpang itu menjawab, ”Enggak Tau”.
Si supir mengulang pertanyaannya dengan nada lebih dikeraskan, barangkali si
Ibu tadi agak kurang baik pendengarannya, “maaf, ibu minta di antar ke mana?”.
Penumpangnya tetap menjawab dengan datar, “Enggak Tau”. Kalau anda yang jadi
supir angkot, kira-kira penumpang antik tadi mau anda antar kemana? Anda tentu
akan mengatakan pada ibu itu,” kalau ibu tidak tau pergi kemana, bagaimana saya
tau harus mengantarkan ibu kemana?
Kegagalan
atau kesuksesan hakikatnya hanya penyimpulan terhadap hasil upaya, pekerjaan,
dan tugas dimana kalau hasilnya sesuai dengan ukuran dan standart yang kita
inginkan disebut sukses dan jika sebaliknya dikatakan gagal. Seringkali
seseorang terlalu dini menyimpulkan ketidakberhasilan padahal baru beberapa
kali mencoba melakukannya
Hal
yang paling utama patut diperhatikan adalah menghindari untuk mencari kambing
hitam terhadap kegagalan, karena sikap ini akan memasung upaya dalam
meningkatkan kompetensi
Banyak
para tokoh-tokoh sukses Indonesia yang berasal dari keluarga miskin akan tetapi
berani bercita-cita sehingga masa yang di usahakan dan ditunggu tiba untuk
menjadi sukses.
Kebanyakan anak-anak Indonesia
sekarang cita-citanya tinggi, bila kita tanya mau jadi apa, pasti mereka
menjawab menjadi seorang yang bergengsi
seperti dokter, presiden, dll. Akan tetapi ketika mulai menapaki realitas
kehidupan sehari-hari yang tidak selalu manis dan indah, kemauannya mulai
meluntur, bermalas-malasan dan cenderung menuruti kesenangan, tidak tekun,
takut mengahadapi kesulitan dsb. Ketika ditanya apa cita-citamu, mereka kaya sekali
akan jawaban akan tetapi ketika berjalan pada realitas kehidupan miskin sekali
akan usaha untuk mewujudkan, inilah penyebab regenarasi Ir.soekarno presiden
pertama bangsa kita yang cerdas dan kaya ide sepi dan minim penggantinya.
Orang sukses mengatakan jika cita-cita telah
dipilih, langkah berikutnya adalah terus melakukan motivasi dengan cara
afirmasi (kalimat positif yang diucapkan berulang-ulang sebagai penegasan).
Afirmasi bisa diucapkan oleh orang lain, maupun oleh yang bersangkutan,
misalnya, “pilihanmu paling benar, paling oke, dan paling cocok buat kamu,
atau”saya bisa bila saya berfikir bahwa saya bisa. Presiden kita sudah memulai
dengan membuat semboyan ”Indonesia Bisa”, dengan harapan kata ”bisa”
konotasinya condong kepada hal yang baik, bukan sebaliknya yakni ”bisa juara
2”, ”bisa wakil”, akan tetapi ”bisa menjadi juara 1 kenapa harus juara 2, bisa
jadi presiden kenapa harus jadi wakil” .
Teladan dari orangtua dan guru
diyakini merupakan metode yang paling efektif, kenapa? Karena disadari atau
tidak apapun yang kita pikirkan, rasakan, lakukan, akan bervibrasi kepada orang
di sekitar kita. Anda
tentu sangat mengenal proses Bluetooth pada pesawat seluler anda. Handphone anda bisa saling mengirim gambar
dan lagu secara gratis dengan proses itu karena IC di dalam pesawat itu bila
didekatkan akan saling memancar. Pertanyaannya, jika IC HP bisa saling memancar,
bagaimana halnya dengan IC bikinan Tuhan yang ada dikepala anda?
Mulai
saat ini hati-hatilah dengan pikiran, perasaan dan perilaku anda, ia akan terus
memancarkan gelombang dan sinyal kepada orang disekeliling anda, disadari
ataupun tidak, disengaja ataupun tidak. Seorang istri akan merasa kurang nyaman
ketika berdekatan dengan suami yang habis berselingkuh, para siswa tidak akan
patuh dan segan pada guru yang
mengajarnya kurang tulus ikhlas. Yang tak kalah pentingnya adalah memuji itu
gratis dan mencemooh harus dibayar mahal, kenapa anda tidak memilih memuji saja
setiap hari,mudah kan?.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar