Sabtu, 02 Oktober 2021

2 PILIHAN SAJA

2 PILIHAN SAJA

Hasan Albana, M.Pd

KOKAM KOTA MALANG

 

Suara ambulance tak terbendung juga, gendang telinga yang terasa jauh akhirnya terhampiri dengan sirine bernada cepat tersebut. Iringan kendaraan bertuliskan ‘mobil jenazah’ membuat seluruh mobil disekitarnya menepi, pertanda hormat kepada apa yang dibawa. Speaker bermerk TOA di atap masjid silih berganti mengumandangkan kalimat innalillai wa inna ilaihi rajiun.

Apa yang sedang terjadi ?. Bendera-bendera terpasang di sudut kampung, warna dominan adalah merah, pertanda : kematian. Pun halnya bendera kuning yang terpasang, berharap tidak diganti dengan warna merah, yang hijau pun tetap waspada.

Pemuda-pemuda cekatan bergegas menggalang donasi, mengirim nasi, tetap konsentrasi tak perlu beimajinasi. Salah satu pemuda nampak canggung, bingung memutuskan sebuah pilihan. ditengah hiruk pikuk dan sibuknya malaikat izrail di kota Malang menunaikan tugasnya, dada terasa sesak, pikiran melayang-layang. panggilan jihad itu terus menggema, terlebih dengan pasukan khusus di kota malang yang di kenal militan. mereka semua tergabung dalam satuan KOKAM. satuan komando relawan yang selalu berada di garis depan masalah keummatan, terlebih musuh utama saat ini memborbardir kesehatan fisik dan mental umat yakni Covid-19.

Hari berganti hari, kebutuhan akan relawan pemulasaran jenazah semakin besar. data disampaikan bahwa angka kematian di Malang Raya akibat covid januari-juni 2021 adalah 200 jiwa. tapi, di bulan Juli 2021 hanya satu bulan saja mencapai 2000 jiwa. semua panik, pilihan pertama adalah menyelamatkan diri sendiri dan keluarga.

Lirih suara dalam hati memanggil, “Hasan, siapa lagi yang bisa terjun ke lapangan membantu banyak orang kalau bukan kamu?, kapan lagi kamu membantu orang yang sangat sangat membutuhkan saat ini kalau bukan sekarang?”. suara tersebut terus terngiang. Hingga, pilihan itu terambil juga, maju bismillah, bantu banyak orang.

Langkah kaki menapak semangat menuju ‘medan laga’, bertempur melawan diri sendiri yang takut, bertempur melawan makhluk yang tak terlihat yaitu corona. strategi perang yang dicanangkan komandan kami yakni Ustadz Mujahidin Ahmad, M.Sc melalui perang gerilya, kita mundur sedikit, mengatur strategi, mengais kerjasama dengans semua pihak seperti RSI, UMM, Kodim, bapak Walikota, dan sebagainya. Kemudian, maju bersama galakkan misi mulia saling mendukung satu sama lain. Sosialisasi pentingnya 6M terus gencar, pembersihan masjid berkala terus dilakukan, disinvektan membasahi sudut sudut masjid maupun rumah warga setiap harinya. strategi berikutnya adalah pemberian asupan gizi seperti makanan kotak, minuman peningkat imun bekerjasama dengan Lazizmuh kota malang terus disuplai dirumah rumah yang bertanda bendera kuning, dan yang tak kalah pentingnya adalah pemakaman jama’ah yang diawali dengan prosesi yang syar’i juga dilakukan. rumah sakit rumah sakit amal usaha muhammadiyah yang memiliki tim pemulasaran terus bekerjasama dengan para pejuang kokam, setelah proses memandikan, menshalati, kokam bergerak maju memakamkan jenazah sesuai protokol kesehatan. semua warga memang menghindar karena takut tertular covid, tetapi para pasukan Allah Jundullah Kokam kota Malang tetap berangkat jihad, bismillah menitipkan keluarganya dirumah kepada Allah, pamit kepada anak dan istri untuk memakamkan jenazah-jenazah yang bahkan beberapa terbengkalai menunggu beberapa hari baru dimakamkan karena tenaga pemakaman yang minim.

Di tengah perjuangan tersebut, memang ada anggota kokam kota malang yang gugur di medan ‘perang’, dan insyaAllah beliau semua syahid. sebut saja komandan Hadi, beliau berjibaku selama masa pandemi dengan giat sosial membantu banyak warga yang membutuhkan suplai makanan sehat, tetapi beliau sendiri telah dipanggil Allah Swt. dan juga istri dari saudara kami komandan Yusa Feryadi yang setelah beberapa hari berjuang melawan covid-19, akhirnya gugur. sekali terkena covid beliau tetap maju berangkat jihad, dan untuk kedua kalinya beliau terkena covid bersama istri, tetapi Allah lebih menyayangi beliau dengan memanggilnya terlebih dahulu, langit kota malang nampak gelap, pertanda berkabung, tetapi itulah resiko sebuah jihad, isy kariman au mut syahidan. pilihannya hanya dua, kalau hidup harus mulia, bermanfaat bagi banyak orang, kalau mati, matinya syahid. selamat jalan para pejuang-pejuang kokam, gugur satu tumbuh seribu, apa yang telah dilakukan akan kami kenang dan kami teruskan seraya terus berdoa semoga Allah memberikan ganjaran SurgaNya. amin.

 

Description: C:\Users\WIN 8.1 64BIT\Downloads\WhatsApp Image 2021-08-19 at 08.27.02.jpeg  Description: C:\Users\WIN 8.1 64BIT\Downloads\WhatsApp Image 2021-08-14 at 19.09.37.jpegDescription: C:\Users\WIN 8.1 64BIT\Downloads\WhatsApp Image 2021-08-21 at 12.30.02.jpeg