Minggu, 17 April 2016

BANGGA MENJADI SDIT AHMAD YANI

TETAPLAH BANGGA
MENJADI BAGIAN DARI KELUARGA BESAR SDIT AHMAD YANI

Baru-baru ini sekolah kami SDIT Ahmad Yani telah selesai mengikuti berbagai event lomba. Lomba ISC (Indonesian Scout Talent) atau kepramukaan, maupun lomba olahraga dan lomba keagamaan. Pun halnya kakak-kakak kelas 6, mereka mencoba melirik sekolah idaman selanjutnya yang hendak mereka jadikan tempat menimba ilmu, atau dengan kata lain mendaftar ke sekolah-sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP) di kota malang.
Persiapan telah dilakukan jauh hari sebelum pelaksanaan lomba maupun pendaftaran SLTP. Perjuangan tanpa kenal lelah, untuk belajar, berdoa, serta meyakinkan diri bahwa ‘aku’ bisa berhasil terus diupayakan para guru maupun pelatih untuk menggenjot motivasi seluruh murid. Kepercayaan diri telah muncul pada diri seluruh murid. Tibalah saat untuk berjuang menunjukkan keunggulan komparatif maupun kompetitif. Unggul dalam prestasi, luhur budi pekerti, adalah moto sekolah kami yang senantiasa bergaung di Bhumi Sitaya. Unggul komparatif yakni bila dibandingkan dengan sekolah lain, Sitaya bervisi untuk unggul dalam prestasi apapun, terutama bidang keagamaan. Unggul kompetitif yakni bila diadu dengan sekolah lain harapannya lebih kompetitif dan senantiasa menjadi yang terbaik.
Satu per satu para kandidat juara dari SDIT Ahmad Yani berguguran dalam lomba, belum ada trhofi yang mampir dan mengunjungi maupun menjadi penghuni tetap almari throfi SDIT Ahmad Yani yang terletak di ruang tata usaha (TU). Para siswa tampak lesu, loyo, malu, serta kurang percaya diri serta mulai tidak yakin dengan diri nya sendiri. Rasa percaya diri mulai luntur, berbagai statemen penguat alasan kekalahan bermunculan pada selentingan pembicaraan.
Tentu saja, sekolah Al ya’lu menjadi juara, karena mereka sekolah besar dan dilatih profesional. Tentu saja, banyak para wali murid yang kaya, sehingga dapat membayar uang lebih untuk bisa masuk Mts Negeri favorit di kota malang. Tentu saja, bibit-bibit unggul murid di sekolah sang juara lomba kemarin itu adalah kader yang disiapkan sejak 3 tahun yang lalu. Dan lain sebagainya statemen yang bergelimpangan serta mengiringi kekalahan SDIT Ahmad Yani di ajang lomba-lomba maupun perebutan kursi sekolah favorit di  SLTP.
Bilamana suara hati para guru SDIT Ahmad Yani dapat berbunyi layaknya di film-film atau sinetron Indonesia, tentu yang terucap adalah : kalian semua adalah insan SDIT Ahmad Yani yang unggul dan terbaik. Bila kalian menyadari hal tersebut tentu kalian akan bangga menjadi bagian dari Sitaya yang berjuang dalam perlombaan kemarin, jangan bersedih, jangan bersikap lemah, kamulah murid-murid terbaik bapak dan ibu guru di SDIT Ahmad Yani. Kami bangga menjadi guru-guru kalian. Tetaplah percaya diri menjadi murid SDIT Ahmad Yani, kejar peluang prestasi berikutnya dengan terus berusaha dan berusaha. Banggalah menjadi siswa-siswi SDIT Ahmad Yani..!.
Sekolah kami adalah sekolah umum berbasis agama. Bila kejadian-kejadian kegagalan menjadi juara dalam sebuah perlombaan seperti tertulis di atas, hal tersebut dapat dikaitkan dengan nilai-nilai agama kami yakni Islam. Allah menurunkan FirmanNya dalam Al-Qur’an surat Ali Imran (3) ayat 139.
Ÿwur (#qãZÎgs? Ÿwur (#qçRtøtrB ãNçFRr&ur tböqn=ôãF{$# bÎ) OçGYä. tûüÏZÏB÷sB ÇÊÌÒÈ  
139. janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, Padahal kamulah orang-orang yang paling Tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.
            Ayat tersebut turun setelah umat Islam mengalami kekalahan dari kaum kafir Quraisy pada perang Uhud. Kaum muslimin saat itu merasa terpukul. Di antara mereka ada yang merasa malu, merasa bersalah, merasa rendah diri, tidak percaya diri untuk menjadi pemenang kembali dalam pertempuran berikutnya.
            Melalui FirmanNya, Allah menghibur kaum muslimin dan memberi semangat kepada umat Islam dengan menurunkan ayat 139 surat Ali Imron tersebut.
            Kisah umat Islam dalam perang Uhud di atas bisa dikaitkan untk mengambil hikmah yang sama dari kegagalan siswa SDIT Ahmad Yani menjadi juara pada setiap kejuaraan yang diikutinya. Para guru seringkali menghibur maupun meyakinkan para siswa bahwa bila mereka yakin maka kemenangan dalam perlombaan berikutnya adalah SD kita. Para guru tahu bahwa siswa-siswi SDIT Ahmad Yani adalah yang terbaik. Sama persis dengan yang dikatakan Allah dalam ayat berikutnya yakni ayat 140 bahwa kemenangan dan kekalahan itu akan dipergilirkan di antara manusia. So? Tetap semangat wahai siswa-siswi SDIT Ahmad Yani, tetap berusaha, karena kekalahan telah kita lalui, dan giliran kemenangan yang akan menyapa kita, tetap berbanggalah menjadi siswa-siswi SDIT Ahmad Yani. Tunjukkan rasa bangga kalian dengan senantiasa belajar, berusaha, dan berdoa. Tetap percaya diri menjadi seorang muslim/ah sejati yang taat kepada Allah dan yakin janji Allah itu pasti bilamana kita terus berusaha dan berdoa dengan optimal. insyaAllah....


Malang, Ahad 17 April 2016


Hasan Albana, S.Pd, M.Pd

1 komentar: