TETAPLAH BANGGA
MENJADI BAGIAN DARI KELUARGA
BESAR SDIT AHMAD YANI
Baru-baru
ini sekolah kami SDIT Ahmad Yani telah selesai mengikuti berbagai event lomba. Lomba
ISC (Indonesian Scout Talent) atau kepramukaan, maupun lomba olahraga dan lomba
keagamaan. Pun halnya kakak-kakak kelas 6, mereka mencoba melirik sekolah
idaman selanjutnya yang hendak mereka jadikan tempat menimba ilmu, atau dengan
kata lain mendaftar ke sekolah-sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP) di kota
malang.
Persiapan
telah dilakukan jauh hari sebelum pelaksanaan lomba maupun pendaftaran SLTP. Perjuangan
tanpa kenal lelah, untuk belajar, berdoa, serta meyakinkan diri bahwa ‘aku’
bisa berhasil terus diupayakan para guru maupun pelatih untuk menggenjot
motivasi seluruh murid. Kepercayaan diri telah muncul pada diri seluruh murid. Tibalah
saat untuk berjuang menunjukkan keunggulan komparatif maupun kompetitif. Unggul
dalam prestasi, luhur budi pekerti, adalah moto sekolah kami yang senantiasa
bergaung di Bhumi Sitaya. Unggul komparatif yakni bila dibandingkan dengan
sekolah lain, Sitaya bervisi untuk unggul dalam prestasi apapun, terutama
bidang keagamaan. Unggul kompetitif yakni bila diadu dengan sekolah lain
harapannya lebih kompetitif dan senantiasa menjadi yang terbaik.
Satu
per satu para kandidat juara dari SDIT Ahmad Yani berguguran dalam lomba, belum
ada trhofi yang mampir dan mengunjungi maupun menjadi penghuni tetap almari
throfi SDIT Ahmad Yani yang terletak di ruang tata usaha (TU). Para siswa
tampak lesu, loyo, malu, serta kurang percaya diri serta mulai tidak yakin
dengan diri nya sendiri. Rasa percaya diri mulai luntur, berbagai statemen
penguat alasan kekalahan bermunculan pada selentingan pembicaraan.
Tentu
saja, sekolah Al ya’lu menjadi juara, karena mereka sekolah besar dan dilatih
profesional. Tentu saja, banyak para wali murid yang kaya, sehingga dapat
membayar uang lebih untuk bisa masuk Mts Negeri favorit di kota malang. Tentu saja,
bibit-bibit unggul murid di sekolah sang juara lomba kemarin itu adalah kader
yang disiapkan sejak 3 tahun yang lalu. Dan lain sebagainya statemen yang
bergelimpangan serta mengiringi kekalahan SDIT Ahmad Yani di ajang lomba-lomba
maupun perebutan kursi sekolah favorit di
SLTP.
Bilamana
suara hati para guru SDIT Ahmad Yani dapat berbunyi layaknya di film-film atau
sinetron Indonesia, tentu yang terucap adalah : kalian semua adalah insan SDIT
Ahmad Yani yang unggul dan terbaik. Bila kalian menyadari hal tersebut tentu
kalian akan bangga menjadi bagian dari Sitaya yang berjuang dalam perlombaan
kemarin, jangan bersedih, jangan bersikap lemah, kamulah murid-murid terbaik
bapak dan ibu guru di SDIT Ahmad Yani. Kami bangga menjadi guru-guru kalian. Tetaplah
percaya diri menjadi murid SDIT Ahmad Yani, kejar peluang prestasi berikutnya
dengan terus berusaha dan berusaha. Banggalah menjadi siswa-siswi SDIT Ahmad
Yani..!.
Sekolah
kami adalah sekolah umum berbasis agama. Bila kejadian-kejadian kegagalan
menjadi juara dalam sebuah perlombaan seperti tertulis di atas, hal tersebut
dapat dikaitkan dengan nilai-nilai agama kami yakni Islam. Allah menurunkan
FirmanNya dalam Al-Qur’an surat Ali Imran (3) ayat 139.
wur (#qãZÎgs? wur (#qçRtøtrB ãNçFRr&ur tböqn=ôãF{$# bÎ) OçGYä. tûüÏZÏB÷sB ÇÊÌÒÈ
139. janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu
bersedih hati, Padahal kamulah orang-orang yang paling Tinggi (derajatnya),
jika kamu orang-orang yang beriman.
Ayat tersebut turun setelah umat
Islam mengalami kekalahan dari kaum kafir Quraisy pada perang Uhud. Kaum muslimin
saat itu merasa terpukul. Di antara mereka ada yang merasa malu, merasa
bersalah, merasa rendah diri, tidak percaya diri untuk menjadi pemenang kembali
dalam pertempuran berikutnya.
Melalui FirmanNya, Allah menghibur
kaum muslimin dan memberi semangat kepada umat Islam dengan menurunkan ayat 139
surat Ali Imron tersebut.
Kisah umat Islam dalam perang Uhud
di atas bisa dikaitkan untk mengambil hikmah yang sama dari kegagalan siswa
SDIT Ahmad Yani menjadi juara pada setiap kejuaraan yang diikutinya. Para guru
seringkali menghibur maupun meyakinkan para siswa bahwa bila mereka yakin maka
kemenangan dalam perlombaan berikutnya adalah SD kita. Para guru tahu bahwa
siswa-siswi SDIT Ahmad Yani adalah yang terbaik. Sama persis dengan yang
dikatakan Allah dalam ayat berikutnya yakni ayat 140 bahwa kemenangan dan
kekalahan itu akan dipergilirkan di antara manusia. So? Tetap semangat wahai
siswa-siswi SDIT Ahmad Yani, tetap berusaha, karena kekalahan telah kita lalui,
dan giliran kemenangan yang akan menyapa kita, tetap berbanggalah menjadi
siswa-siswi SDIT Ahmad Yani. Tunjukkan rasa bangga kalian dengan senantiasa
belajar, berusaha, dan berdoa. Tetap percaya diri menjadi seorang muslim/ah
sejati yang taat kepada Allah dan yakin janji Allah itu pasti bilamana kita
terus berusaha dan berdoa dengan optimal. insyaAllah....
Malang,
Ahad 17 April 2016
Hasan
Albana, S.Pd, M.Pd